Pendanaan dan Proyek Perangkat Lunak Merdeka

Pada akhir-akhir ini makin marak beberapa perusahaan yang merupakan punggawa dalam pengembangan perangkat lunak merdeka mulai merubah cara pandang. Beberapa perusahaan mencoba untuk memperbaiki lisensi yang mereka gunakan dengan mendefinisikan sendiri apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan atas kode yang mereka miliki. Apakah ini normal?
Kami sendiri mencoba untuk masuk dalam pengembangan dan mencoba mencari bentuk kerjasama bisnis yang tepat. Banyak hal yang bisa dipertimbangkan tentunya.

Gerakan Perangkat Lunak Merdeka

Gerakan perangkat lunak merdeka sendiri sudah berkembang sejak 1986 dimana publikasi mengenai ini pertama dirilis oleh Richard M Stallman dengan tema Free Software Definitions. Dan saat ini gerakan ini telah menumbuhkan semangat pengembangan gotong royong dari berbagai belahan dunia untuk bersama-sama membangun.
Gerakan ini masuk dalam berbagai lini pengembangan, bahkan kini masuk dalam Open-source hardware. Namun yang pasti dengan adanya model pengembangan ini, divisi riset menjadi dimudahkan karena dapat fokus pada penerapan perangkat dalam bisnis, bukan lagi masuk ke dalam pengembangan.

Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan perangkat lunak tentunya merupakan bagian riset dari sebuah perusahaan, dimana bidang ini adalah pos biaya dalam keuangan. Dengan posisi seperti ini bagaimana kita harus melihatnya?

Sumber Daya Pengembangan

Sumber daya pengembangan perangkat lunak adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat lunak, termasuk tim pengembangan, peralatan, teknologi, metodologi, dan dokumentasi. Ini termasuk sumber daya manusia seperti programmer, analis, dan tester, serta peralatan seperti kompiler, pemrograman, dan perangkat lunak manajemen proyek. Dokumentasi seperti spesifikasi sistem, dokumentasi kode, dan panduan pengguna juga merupakan bagian penting dari sumber daya pengembangan perangkat lunak.

Pembiayaan Pengembangan

Pembiayaan dalam pengembangan perangkat lunak merujuk pada sumber dana yang digunakan untuk mengcover biaya yang diperlukan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Ini termasuk biaya sumber daya manusia, peralatan, teknologi, infrastruktur, dan biaya operasional lainnya. Pembiayaan dapat didapat dari berbagai sumber, seperti dari investor, pinjaman bank, pendanaan crowdsourcing, atau pendanaan pemerintah.

Pembiayaan juga dapat berupa dana internal dari perusahaan atau organisasi yang mengembangkan perangkat lunak. Dalam kasus ini, perusahaan atau organisasi tersebut harus membuat proyeksi keuangan yang realistis dan mengalokasikan dana yang cukup untuk menyelesaikan proyek dengan baik.

Pembiayaan yang cukup sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak, karena dana yang tersedia akan mempengaruhi skala dan kemampuan proyek yang dapat dicapai.

Yayasan sebagai Sumber Pendanaan

Yayasan pengembangan perangkat lunak adalah organisasi non-profit yang didirikan untuk mengembangkan dan mendukung perangkat lunak bebas dan terbuka. Tujuan utama dari yayasan ini adalah untuk memberikan akses perangkat lunak yang berkualitas tinggi dan bebas biaya kepada masyarakat. Yayasan ini juga sering berfokus pada pengembangan perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komunitas tertentu atau untuk tujuan khusus.

Pendanaan untuk yayasan pengembangan perangkat lunak dapat didapat dari berbagai sumber, seperti dari donasi individu, perusahaan, atau organisasi, pendanaan pemerintah, atau pendapatan dari kegiatan komersial seperti jasa konsultasi dan pelatihan. Beberapa yayasan juga menerima dana dari program pendanaan yang ditujukan khusus untuk pengembangan perangkat lunak bebas dan terbuka.

Beberapa contoh yayasan pengembangan perangkat lunak yang terkenal diantaranya ialah the Apache Software Foundation (ASF), The Free Software Foundation (FSF), dan The Linux Foundation.

Bentuk Kerjasama dengan Dunia Bisnis

Ada beberapa bentuk kerjasama yang dapat dilakukan oleh yayasan pengembangan perangkat lunak bebas dan terbuka dengan bisnis. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Sponsorship: Bisnis dapat memberikan dana atau sumber daya untuk mendukung proyek perangkat lunak yang dikembangkan oleh yayasan.
  2. Kerjasama teknologi: Bisnis dapat bekerja sama dengan yayasan untuk mengembangkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
  3. Penggunaan perangkat lunak: Bisnis dapat menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh yayasan dalam operasional mereka.
  4. Partisipasi dalam komunitas: Bisnis dapat berpartisipasi dalam komunitas yang dikelola oleh yayasan untuk berbagi pengetahuan dan membangun relasi dengan pengembang perangkat lunak.
  5. Pendanaan: Bisnis dapat memberikan dana untuk mendukung proyek perangkat lunak yang dikembangkan oleh yayasan, serta program pendidikan dan komunitas yang dikelola oleh yayasan.
  6. Kerjasama pemasaran: Bisnis dapat bekerja sama dengan yayasan untuk mempromosikan perangkat lunak yang dikembangkan oleh yayasan kepada pasar yang sesuai.

Kerjasama ini akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak, yayasan akan memperoleh dana dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat lunak, sementara bisnis akan memperoleh perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Data Engineer dan Data Scientist

Saya pernah membaca, "Ilmuwan dapat membuat paper dengan penelitian selama 10 (sepuluh) tahun, teknisi yang akan membangun dan mengelola penerapannya."

Dalam perkembangan role dalam pengelolaan data saat ini, data engineer dan data scientist menjadi tambahan yang cukup menyita perhatian. Tak sedikit orang mencari tahu dan menambahkan ketiganya dalam skill-set yang mereka miliki.

Data engineer merupakan pengelola data yang mengembangkan dan membangun proses data sesuai alur kerja dan perangkat yang telah ditentukan oleh arsitek atau yang disebut dengan data pipeline. Mengatur ingestion data dari sumber data masuk ke arsitektur data, memastikan kualitas data,  melakukan transformasi data sesuai dengan kebutuhan dan menyediakan data mart yang akan dikonsumsi oleh perangkat analisis sebagai bahan pengambilan keputusan.

Data scientist mengambil bagian dalam pengelolaan metode analisis yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Metode-metode analisis yang digunakan mengkonsumsi data yang dihasilkan oleh data engineer dimana masing-masing metode harus dapat dipertanggungjawabkan sumber datanya, lulus uji kualitas dan menggunakan data ditransformasikan sesuai dengan syarat penerapan metode. Pengetahuan mengenai arsitektur, uji kualitas dan metode transformasi merupakan nilai lebih seorang data scientist untuk dapat memberikan umpan balik sebagai evaluasi tata kelola data secara keseluruhan.

Keduanya memiliki porsi masing-masing dan memegang peranan dalam menunjang tata kelola bisnis tetap berjalan. Sebagian pekerjaan sudah dimiliki oleh karyawan meskipun belum ditetapkan role yang jelas, sebagian lagi merupakan pengembangan dari metode pendekatan.

Dunia terus berkembang dan keduanya adalah contoh nyata perkembangan role dalam dunia bisnis. Dunia yang semakin haus akan data.

ePaper #01: Arsitektur Data Modern

Memulai membangun selalu diawali dengan pembangunan pondasi yang kuat. Dalam sebuah bangunan diperlukan desain arsitektur yang mampu membuatnya tetap kokoh berdiri dalam berbagai terpaan musim.

Pun demikian dengan mengembangkan sistem yang melakukan pengelolaan data. Ibarat bangunan, sistem memerlukan arsitektur yang handal sehingga mampu menyimpan dan mengelola data yang dibutuhkan dengan baik.

Pada kesempatan ini kami mencoba memaparkan desain arsitektur yang berkembang. Beberapa permasalahan juga kami munculkan, namun belum dibahas mendalam. Akan ada revisi atas dokumen ini dikemudian hari.

Silakan menuju tautan: Modern Data Architecture v0.1 untuk mengunduh dari Gdrive kami atau di sini atau melalui github. Atau silakan melalui Channel Telegram kami.