Distribusi dan Kekinian

Anda tentu mengenal istilah distribusi, 'kan? Ya, distribusi adalah penyaluran hasil produksi untuk dikonsumsi.
Seperti telah diketahui, demikian halnya definisi distribusi pada pengembangan sistem perangkat lunak, utamanya yang berbasis Free/Libre/Open Source Software (untuk selanjutnya akan disebutkan FLOSS), distribusi adalah sebuah paket lengkap, misal sistem operasi GNU/Linux, yang siap dipakai oleh pengguna komputer.

Pelaku Pasar FLOSS

Mari kita pelajari satu persatu bagaimana dan apa distribusi sesuai pelaku pasar, yaitu produsen, distributor dan konsumen.

Produsen

Dalam pengembangan perangkat lunak, produsen adalah para pembuat perangkat lunak itu sendiri (programmer). Baik yang dikembangkan sendiri maupun dalam sebuah organisasi, misal: komunitas, yayasan atau perusahaan.
Para produsen ini, utamanya pengembang FLOSS, seringkali membuat aplikasi lebih karena hobby atau kebutuhan pribadi. Namun ada juga yang diawali karena kebutuhan organisasi lalu dirilis ke publik agar semakin cepat berkembang.

Distributor

Distributor dalam dunia pengembangan FLOSS merupakan pihak yang mem-bundle banyak aplikasi yang beredar dan dikembangkan oleh produsen (pengembang) dengan harapan akan memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan komputasi mereka. Contohnya adalah pengembang BlankOn Linux dan pengembang Debian GNU/Linux yang mem-bundle aplikasi-aplikasi berbasis GNU, kernel linux, dan lainnya menjadi Sistem Operasi.
Istilah mem-bundle ini kemudian berkembang menjadi pemaketan aplikasi-aplikasi karena kebutuhan pengguna yang tidak hanya membutuhkan aplikasi yang tersedia dalam bundle standar yang disediakan distributor. Sehingga konsumen dapat melakukan custome pada perangkat mereka sesuai kebutuhan.

Konsumen

Konsumen adalah pengguna akhir perangkat lunak, baik itu perorangan maupun institusi hingga skala enterprise. Kesemuanya yang bekerja menggunakan perangkat komputer merupakan konsumen perangkat lunak.
Kendala terbesar dalam usaha perangkat lunak adalah etika penggunaan yang masih mengesampingkan legalitas perangkat. FLOSS seharusnya bisa menggunakan momentum dalam distribusi dan penyerapan produk perangkat keras dengan adanya isu legalitas ini.

Distribusi Lisensi

Kini basis pengembangan yang dipakai lebih kepada kumpulan perangkat yang dikembangkan dalam wadah yayasan non-finansial dalam rupa lisensi. Terdapat 2 (dua) yayasan yang memiliki kumpulan perangkat yang dilisensikan dibawahnya, utamanya dalam peengembangan perangkat lunak untuk GNU/Linux.

Apache Software Foundation

Apache Software Foundation adalah sebuah yayasan yang didirikan untuk mendukung pengembangan proyek perangkat lunak Apache, termasuk Apache HTTP Server, proyek yang mengumpulkan para pendirinya. Yayasan ini merupakan komunitas pengembang open-source besar yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Perangkat lunak yang dikembangkan didistribusi dibawah Apache License dan Free and Open Source Software (FOSS).
Proyek-proyek dalam Yayasan Apache ini berjalan sebagai proyek kolaborasi, melalui proses konsensus dan menggunakan lisensi terbuka dan pragmatis. Setiap proyek dikelola oleh tim ahli teknis pilihan sendiri yang merupakan kontributor aktif untuk proyek tersebut.

Free Software Foundation

Free Software Foundation adalah yayasan yang mengawali kebebasan/kemerdakaan perangkat lunak. Didirikan sejak 1985, beragam perangkat lunak yang disebut proyek GNU menjadi perangkat inti berbagai macam sistem operasi, yang paling terkenal tentu saja Linux, yang lebih terkenal meskipun hanya kernel.
Yayasan ini didirikan oleh Richard Stallman untuk mendukung gerakan perangkat lunak bebas/gratis, yang mempromosikan mengenai kebebasan untuk mempelajari, berbagi, membuat dan mengubah perangkat lunak. Bukan hanya pada pengembangan perangkat lunak, yayasan ini bekerja pada isu-isu legal dan struktural pada gerakan dan komunitas.

Basis Distribusi

Dalam pengembangan FLOSS khususnya distribusi sistem operasi GNU/Linux terdapat 2 platform basis besar, yaitu Redhat dan Debian.

Red Hat

Red Hat Enterprise Linux, RHEL, adalah sebuah distribusi linux yang dikembangkan oleh Red Hat, Inc, perusahaan pertama berbasis Linux secara komersial. Dukungan teknis dan pendistribusian ini dilakukan secara profesional. Namun sebagai bentuk konsistensi dalam menghargai lisensi, perangkat lunak yang mereka gunakan, ubah maupun kembangkan disediakan akses kode sumbernya.
Dengan adanya dukungan dan layanan komersial, adopsi pengggunaan perangkat lunak berbasis FLOSS semakin meluas dan masuk dalam berbagai industri dan lini. Tentunya hal ini memberi dampak pada pelaku FLOSS secara langsung maupun tidak langsung.

Debian

Debian adalah distribusi yang mengawali proyek kolaborasi dan banyak diadopsi. Pengembangnya pun tersebar di seluruh dunia, beberapa ada yang dari Indonesia. Pengembangannya memiliki birokrasi dan manajemen yang sangat terukur di setiap lini. Namun beberapa yang tidak suka dengan birokrasi ini dan akhirnya membuat distribusi turunan, misalnya Ubuntu.
Perangkat lunak dasar dalam distribusi Debian adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh proyek GNU. Dan dalam dukungannya terhadap gerakan perangkat lunak merdeka, proyek Debian dalam perkembangannya tidak hanya membuat distribusi berbasis kernel Linux, namun juga freeBSD dan GNU Hurd.

Kini

Saat ini sudah tak ada lagi sekat dalam pengembangan perangkat lunak. Bila dulu hak cipta perangkat lunak sangat dipegang teguh dan disimpan rapat-rapat, kini arah pengembangan lebih ke kolaborasi dan menemukan solusi.

Bisnis, Sebuah Kesimpulan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lini pelaku pasar FLOSS ada 3 (tiga) yaitu produsen, distributor dan konsumen. Pada 2 (dua) lini awal ini kolaborasi antar pelaku dapat dijalankan untuk dapat membuat solusi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Banyak hal bisa dilakukan, namun yang pasti karena pengembangan diawali dari komunitas, hendaknya dukungan terhadap komunitas diutamakan.
Formula yang menyusun bisnis FLOSS sangat beragam, mengingat perangkat lunak yang termasuk di dalamnya bukan lagi perangkat dasar komputer namun juga perangkat perkantoran, disain grafis hingga maha data. Baik menyediakan barang siap pakai, dukungan teknis, maupun pelatihan dapat dilakukan.
Sumber daya manusia pun tak menjadi masalah. Dengan dekatnya pelaku usaha dengan komunitas, tentunya rekruitmen menjadi lebih mudah karena adanya referensi yang jelas mengenai kebutuhan dan kemampuan.

Solusi, Sebuah Saran

Perangkat lunak memiliki cakupan luas dalam hidup manusia modern. Banyak lini bisnis dapat dijadikan basis pengembangan solusi. Akses mengenai implementasi bukan masalah, mengingat semua sumber referensi tersedia secara terbuka karena berbasis komunitas.
Memulai, sebagai langkah pertama, merupakan fase yang berat dan menentukan karena ada ketidakpastian dan harus ada tindakan nyata. Sebagian pelaku memiliki persiapan matang, namun yang lain dengan modal nekat bisa memulai. Tidak ada yang pasti, keberhasilan tidak memiliki jalur yang pasti.
Setiap orang memiliki ketertarikan yang berbeda. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Namun yang pasti setiap bisnis harus mampu memuaskan kebutuhan konsumen.
Solusi hendaknya dibangun disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Atau bisa saja bangun solusi yang Anda bisa dengan target konsumen tertentu. Bisnis dan solusi itu pilihan.